Minggu, 01 Desember 2013

My Profile

 Dicky Ramadhan

 dickyrp

 dickyrp

 dickyrp

769A9E5E &2211A3B5
 dickyrp

  dicky ramadhan










Read More ->>

Melakukan Pemecahan Troubleshooting Operasi Sistem (OS)

Troubleshooting yang mungkin terjadi pada saat proses instalasi Sistem Operasi dan Pemecahannya:

1. Windows tidak mau booting (restart pada saat loading logo windows XP) 
Penyebab : Virus, Leak Memory, System Bentrok setelah install program.
Solusi dilakukan dari step – step berikut, jika masih tidak bisa lakukan step selanjutnya: 

1. Pada saat booting tekan F8 sebelum masuk logo, pilih Last Known Good Configuration (akan merestore kembali registry yg masih bagus). 
2. Pada saat booting tekan F8 sebelum masuk logo, pilih SafeMode masukkan username administrator beserta password (jika ada) lalu pilih tombol start ->All Programs -> Accesories -> System Tools dan pilih System Restore, karena kta berada pada Safe Mode maka pilihan satu-satunya yg muncul adalah “Restore My Computer at Earlier Time” lalu restart dan lihat hasilnya. 
3. Booting Menggunakan CD Windows XP lalu pilih Repair with console, pilih 1 drive tempat anda menginstall windows default C:\ lalu ketik scan hardisk ketik chkdsk /P /R untuk memperbaiki bad sector dan partisi yg berantakan lalu setelah selesai ketik bootcfg /rebuild membuild up kembali system booting windows terakhir adalah restart. 
Jika Anda merasa system anda sudah sangat rusak dan tidak dapat di benerin lagi maka saat nya untuk install ulang, install ulang mmg memakan waktu lama apabila kta harus mencari driver nya maka jika anda ingin menginstall ulang tanpa mencari driver nya dan segala program yg sudah terinstall maka cara shortcutnya adalah : 
1. Start Windows XP Anda 
2. Browse Source Windows XP 
3. Run WINNT32/unattend 
Masalah2x Lain : 
- NTLDR or NTDETECT.COM Not Found 
Jika anda menggunakan file sytem FAT32, anda tinggal boot dengan menggunakan WIN98Floppy/CD Boot, kemudian tinggal copy file NTLDR atau NTDETECT.COM yang ada di folder i386 dari CD Windows XP 
Namun jika anda menggunakan file system NTFS :
Lakukan boot dari CD Windows XP anda
Pada pilihan pertama R=Repair option, tekan tombol R
Kemudian tekan nomor yang sesuai dengan posisi tempat instalasi Windows XP yang akan anda repair. Biasanya angka 1.
Setelah itu anda akan diminta memasukan Password Administrator, isilah sesuai dengan password yang anda buat pas pertama kali anda menginstalasi Windows XP.
Setelah itu copy file NTLDR atau NTDETECT.COM dengan perintah :
Copy X:\i386\NTLDR C\: atau Copy X:\i386\NTDETECT.COM C\: dimana X adalah CD Room anda.
Keluarkan CD Windows XP dan Restart komputer. 
- NTOSKRNL Missing or Corrupt
Lakukan boot dari CD Windows XP anda
Pada pilihan pertama R=Repair option, tekan tombol R
Kemudian tekan nomor yang sesuai dengan posisi tempat instalasi Windows XP yang akan anda repair. Biasanya angka 1.
Setelah itu anda akan diminta memasukan Password Administrator, isilah sesuai dengan password yang anda buat pas pertama kali anda menginstalasi Windows XP.
Rubah posisi drive pada CD Room anda
CD i386
Expand ntkrnlmp.ex_C:\Windows\Systems32\ntoskrnl.exe
Restart komputer anda, setelah sebelumnya anda mengeluarkan CD Windows XP 
- HAL.DLL Missing or Corrupt
Lakukan boot dari CD Windows XP anda
Pada pilihan pertama R=Repair option tekan tombol R
Kemudian tekan nomor yang sesuai dengan posisi tempat instalasi Windows XP yang akan anda repair. Biasanya angka 1.
Setelah itu anda akan diminta memasukan Password Administrator, isilah sesuai dengan password yang anda buat pas pertama kali anda menginstalasi Windows XP.
Ketik bootcfg /list untuk melihat isi yang telah ada di file BOOT.INI
Kemudian ketik bootcfg /rebuild untuk proses perbaikan BOOT.INI tersebut.
Keluarkan CD Windows XP dan restart komputer anda.
NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023)
Pada pesan error ini, berarti masalah pada partisinya, kemunkinan dari filesystemnya. Coba teman-teman pakai metode manual, yaitu, cek kabel hardisknya. Apa ada yang kendur. Kalo masih, coba gunakan tool chcdsk.
DATA_BUS_ERROR
Kemungkinan pesan error ini berasal dari motherboard, cek slot di motherboard apakah ada yang kotor dari debu hingga menutupi slot motherboard. Karena debu dapat menghambat aliran listrik untuk daya pada slot di motherboard.
PEN_LIST_CORRUPT
Pada error ini, biasanya terjadi masalah pada RAM, apakah RAM rusak atau tidak. Coba buka RAM dan bersihkan Slotnya. Tips, bersihkan RAM menggunakan pengahpus untuk menetralkan dan membersihkan kotoran dan debu, dari sidik jari anda.
MACHINE_CHECK_EXCEPTION
Pesan error diatas bisa disebabkan oleh kerusakan Prosesor, atau juga bisa disebabkan oleh kerusakan pada power supply
AD_POOL_CALLER
Kesalahan ini terjadi karena kesalahan pada saat menginstall atau mengupgrade driver, karena ini memaksakan sehingga komputer mengalami blue screen.
Read More ->>

Spesifikasi Komponen Komputer

Ngomong-ngomong soal komputer, komputer mempunyai komponen-komponen yang penting loh, meliputi Unit Input , Unit Proses ,dan Unit Output. Supaya komputer dapat digunakan untuk mengolah data, maka harus berbentuk suatu sistem yang disebut dengan sistem komputer. Secara umum, sistem terdiri dari elemen-elemen yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan untuk melaksanakan tujuan untuk mengolah data yang menghasilkan informasi sehingga perlu didukung oleh elemen-elemen yang terdiri dari perangkat keras (Hardware), Perangkat lunak (Software), dan Brainware. Ketiga elemen ini harus saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Perangkat keras tanpa perangkat lunak tidak akan berarti apa-apa, hanya berupa benda mati. Kedua perangkat keras dan lunak juga tidak dapat berfungsi jika tidak ada manusia yang mengoperasikannya. 

A. Input Device (Alat Masukan)
Input Device adalah perangkat keras komputer yang berfungsi sebagai alat untuk memasukan data atau perintah ke dalam komputer. Ada beberapa perangkat yang masuk kategori input device, diantaranya adalah: 
(1) Keyboard
Merupakan alat input standart  yang diperlukan dalam setiap PC. Komponen ini tidak mengalami perkembangan yang pesat. Hanya dalam konektor dalam PC nya saja yang mengalami perkembangan. Dimulai dengan keyboard XT, keyboard PS2, keyboard USB dan yang baru berkembang sekarang ini adalah keyboard wireless.
 (2) Mouse
Mouse merupakan komponen input yang sangat diperlukan jika menggunakan sistem operasi grafis. Mouse lebih banyak eprkembangannya dari pada keyboard.
Muali dari mouse serial, mouse PS/2, mouse ball, mouse optik dan mouse wireless.




Masih banyak lagi perangkat input lainya seperti Joystik, Light Pen, Bar Code Reader, Digitizer,  Scanner, Microphone , Touch Screen, Kamera dan lain-lain.


B. Output Device (Alat Keluaran)
Output Device adalah perangkat keras komputer yang berfungsi untuk menampilkan keluaran sebagai hasil pengolahan data. Keluaran dapat berupa hard-copy (ke kertas), soft-copy (ke monitor), ataupun berupa suara.
Output yang dihasilkan dari pemroses dapat digolongkan menjadi empat bentuk, yaitu tulisan (huruf, angka, simbol khusus), image (dalam bentuk grafik atau gambar), suara, dan bentuk lain yang dapat dibaca oleh mesin (machine-readable form). Tiga golongan pertama adalah output yang dapat digunakan langsung oleh manusia, sedangkan golongan terakhir biasanya digunakan sebagai input untuk proses selanjutnya dari komputer. Peralatan output dapat berupa: 
  * Hard-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk mencetak tulisan danimage pada media keras seperti kertas atau film.
Contoh hard-copy devicce:
Printer
      * Soft-copy device, yaitu alat yang digunakan untuk menampilkan tulisan dan image pada media lunak yang berupa sinyal elektronik.
Proyektor
  * Drive device atau driver, yaitu alat yang digunakan untuk merekam simbol dalam bentuk yang hanya dapat dibaca oleh mesin pada media seperti magnetic disk atau magnetic tape. Alat ini berfungsi ganda, sebagai alat output dan juga sebagai alat input. Sekarang media penyimpan yang berkembang adalah disk drive, hard disk, CD-ROM/CD-RW.
Masih banyak lagi perangkat output lainya seperti Speaker, Headphone, dan lain-lain.
C. I/O Ports
      Bagian ini digunakan untuk menerima ataupun mengirim data ke luar sistem. I/O Port juga biasa disebut dengan bagian interface (antar muka) karena peralatan input dan output di atas terhubung melalui port ini.
D. CPU (Central Processing Unit)
CPU merupakan otak sistem komputer, dan memiliki dua bagian fungsi operasional, yaitu: ALU (Arithmetical Logical Unit) sebagai pusat pengolah data, dan CU (Control Unit) sebagai pengontrol kerja komputer. 
CPU merupakan tempat pemroses instruksi-instruksi program, yang pada komputer mikro disebut dengan micro-processor (pemroses mikro). Pemroses ini berupa chip yang terdiri dari ribuan hingga jutaan IC.
E.  Memori
(1) Random Access Memory (RAM)
Semua data dan program yang dimasukkan melalui alat input akan disimpan terlebih dahulu di memori utama, khususnya RAM, yang dapat diakses secara acak (dapat diisi/ditulis, diambil, atau dihapus isinya) oleh pemrogram. Struktur RAM terbagi menjadi empat bagian utama, yaitu:
Input storage, digunakan untuk menampung input yang dimasukkan melalui alat input.
Program storage, digunakan untuk menyimpan semua instruksi-instruksi program yang akan diakses.
Working storage, digunakan untuk menyimpan data yang akan diolah dan hasil pengolahan.
Output storage, digunakan untuk menampung hasil akhir dari pengolahan data yang akan ditampilkan ke alat output.
Input yang dimasukkan melalui alat input akan ditampung terlebih dahulu di input storage. Bila input tersebut berupa program maka akan dipindahkan ke program storage, dan bila berbentuk data maka akan dipindahkan ke working storage. Hasil dari pengolahan juga ditampung terlebih dahulu di working storage dan bila akan ditampilkan ke alat output maka hasil tersebut dipindahkan ke output storage. 
(2) Read Only Memory (ROM)
Dari namanya, ROM hanya dapat dibaca sehingga pemrogram tidak bisa mengisi sesuatu ke dalam ROM. ROM sudah diisi oleh pabrik pembuatnya berupa sistem operasi yang terdiri dari program-program pokok yang diperlukan oleh sistem komputer, seperti misalnya program untuk mengatur penampilan karakter di layar, pengisian tombol kunci papan ketik untuk keperluan kontrol tertentu, dan bootstrap program. Programbootstrap diperlukan pada saat pertama kali sistem komputer diaktifkan. Proses mengaktifkan komputer pertama kali ini disebut dengan booting, yang dapat berupa cold booting atau warm booting.
Cold booting merupakan proses mengaktifkan sistem komputer pertama kali untuk mengambil program bootstrap dari keadaan listrik komputer mati (off) menjadi hidup (on). Sedangkan warm booting merupakan proses pengulangan pengambilan program bootstrap pada saat komputer masih hidup dengan cara menekan tiga tombol tombol pada papan ketik sekaligus, yaitu CtrlAlt, dan DelProses ini biasanya dilakukan bila sistem komputer macet, daripada harus mematikan aliran listrik komputer dan menghidupkannya kembali.
Instruksi-instruksi yang tersimpan di ROM disebut denganmicroinstruction atau firmware karena hardware dan software dijadikan satu oleh pabrik pembuatnya. Isi dari ROM ini tidak boleh hilang  atau  rusak  karena  bila  terjadi demikian, maka sistem komputer tidak akan bisa berfungsi. Oleh karena itu, untuk mencegahnya maka pabrik pembuatnya merancang ROM sedemikian rupa sehingga hanya bisa dibaca, tidak dapat diubah-ubah isinya oleh orang lain. Selain itu, ROM bersifat non volatile supaya isinya tidak hilang bila listrik komputer dimatikan.
Pada kasus yang lain memungkinkan untuk merubah isi ROM, yaitu dengan cara memprogram kembali instruksi-instruksi yang ada di dalamnya. ROM jenis ini berbentuk chip yang ditempatkan pada rumahnya yang mempunyai jendela di atasnya. ROM yang dapat diprogram kembali adalah PROM (Programmable Read Only Memory), yang hanya dapat diprogram satu kali dan selanjutnya tidak dapat diubah kembali. Jenis lain adalah EPROM (Erasable Programmable Read Only Memory) yang dapat dihapus dengan sinar ultraviolet serta dapat diprogram kembali berulang-ulang. Disamping itu, ada juga EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read Only Memory) yang dapat dihapus secara elektronik dan dapat diprogram kembali.
Read More ->>

BIOS dan Konfigurasi BIOS

A.  BIOS
Basic Input Output System atau sering disebut BIOS merupakan firmware. BIOS digunakan untuk mengatur komponen PC secara software atau dengan kata lain disebut dengan istilah jumper less Komponen PC yang dapat diseting melalui BIOS hanya tertentu saja, dan merupakan komponen pokok dalam sebuah PC dan komponen yang terintegrasi dengan mainboard (Onboard). Berikut komponen yang dapat di set melalui BIOS:
·           Hard disk
·           CD-ROM
·           Floppy disk
·           RAM
·           Processor
·           LAN onboard
·           Souncard onboard
·           VGA onboard
Dalam modul ini digunakan Award BIOS sebagai contoh untuk menkofigurasi komponen PC. Sedangakn untuk BIOS dengan merk lain hampir sama, hanya letak dan namnya saja yang munkin berbeda. Pada AWARD BIOS terdapat beberapa menu pokok yaitu: MAIN, ADVANCED, POWER, BOOT, EXIT. Berikut langakah - langkah untuk mengatur komponen PC. 
1.  Hard Disk dan CD-ROM

Untuk komponen hard disk, dalam BIOS hanya mangatur aktif tidaknya serbuah hard disk, dan juga menentukan berapa besar kapasitas sebuah hard disk baiks scara manual maupun otomastis. Terletak dalam menu MAIN kemudian dilanjutkan pada sub menu letak dari drive terpasang.
Selanjutnya untuk mengatur  hard disk atau CD ROM, masuk ke sub menu letak hard disk atau  CD ROM terpasang. Kita asumsikan bahwa hard disk terletak pada primary master.
Dalam menu di atas merupakan tampilan untuk mengatur hard disk yang terletak di primary master. Yang perlu diatur dalam menu di atas adalah “type”, dalam menu tersebut terdapat pilihan diantaranya: Auto, User Type HDD, CD-ROM, LS-120, ZIP, MO, Other ATAPI device, dana None. Untuk lebih amany pilih Auto karena system akan medeteksi secara otomatis device yang terpasang, sedangkan None digunakn untuk men-disable hard disk atau tidak ada device yang terpasang.
2.  Floppy Disk
Untuk mengatur floopy disk terletak dalam menu yang sama seperti hardik dan CD_ROM. Terletak dalam menu MAIN  dan pada umumnya bernama legacy diskette A. dalam opsi drive A dapat dipilih bermacam jenis type Disk Drive seperti 1.44 MB, 3.5-“ 720Kb, 3.5 “ – 2.88MB, 3.5” -360KB, 5.24”- 720kb, 5.25” dan none. Opsi “none” digunakan untuk menonaktifkan floppy disk. Pilih sesuai dengan floopy disk yang terpasang atau jika tidak terdapat floopy disk terpasang dapat digunakan pilihan None.
3.  RAM
RAM hanya dapat diatur bagian  clock latency-nya saja tetapi tidak semua RAM dapat diatur, merk tertentu saja yang dapat di set secara manual. Hanya RAM yang sering digunakan untuk overcloking yang dapat diset manual. Untuk mestting masuk ke menu advanced à Chip Configuration.
Pada gambar di atas untuk menentukan seting secara manual atau otomatis terletak dalam sub menu “SDRAM Cofiguration” Untuk  “By SPD” akan dilakukan seting secara automatis oleh sistem sedangkan untuk seting secara manual pilih “User Define”. Hati- hati dalam mengubah nilai Clock latency dari RAM, sesuaikan dengan kemampuan RAM yang terpasang. Untuk lebih amannya gunalan pilihan secara otomatis selain lebih aman nilai yang diatur akan disesuaikan dengan nilai default RAM yang terpasang.
4.  Prosesor
Ada beberapa cara untuk mengatur kecepatan prosesor sesuai dengan kemampuannya. Untuk seting dengan BIOS tidak semua prosesor bisa diatur, hanya prosesor tertentu saja yang dapat di set lewat BIOS. Untuk mengatur variabel-variabel dalam prosesor masuk kedalam menu advanced, maka akan terlihat beberapa menu yang berhubungan dengan CPU, yaitu: CPU speed,  CPU/PCI Frequency, dan CPU/Memory frequency ratio. CPU Speed merupakan kecepatan CPU yang dapat ditentukan secara Manual maupun otomatis. Untuk melakukan Overcloking dapat dilakuakn seting pada bagian CPU/Memory frequency ratio. Pada bagian ini dapat di set jika CPU Speed dipilih  manual. Tetapi perlu diingat sesuiakn dengan kemampuan prosesor karen jika tidak akan berakibat fatal.
5.  LAN Onboard dan Sound onboard
Untuk kedua komponen ini sama dalam melakukan konfigurasi di dalam BIOS. Terletak dalam menu yang sama dan untuk mengaktifkan dengan memelih “enabled” pada masing-masing komponen. Sedangkan untuk menonaktifkan cukup dengan memilih “disabled”. Sedangkan untuk opsi auto digunakan untuk medeteksi secara otomatis, jika ada komponen yang terpasang maka akan automatis mengaktifkan komponen tersebut.Untuk masuk dalam konfigurasi komponen ini masuk menu Advanced àChip Configuration. Dalam versi BIOS ini LAN Onboard dengan menu MCP MAC Controller sedangkan Sound Onboard denagn menu MCP Audio Controller, pilih enabled atau Auto untuk mengatifkan komponen tersebut. Perlu diingat apbila ingin memasang komponen baru yang bukan onboard dan komponen tersebut sejenis dengan komponen yang onboard maka harus dinon-aktifkan komponen yang onboard tersebut terlebih dahulu. Karena jika tidak akan terjadi konflik IRQ atau I/O addres-nya.
6.  VGA Onboard
Untuk mengatur komponen VGA onboard yang perlu diperhatikan adalah mengatur besar kecilnya shared memori. Shared memori adalah memori yang digunakan oleh VGA sebagai buffer dan diambilkan dari RAM. Besarnya nilai shared memori tegantung kemampuan VGA dan besarnya RAM yang terpasang. Untuk mangatur besarnya shared memori masuk ke menu advaced Chip Configuration. Pilih bagian “VGA Shared memory size”. Besar kecilnya nilai memory yang diambil tergantung dari Jenis VGA Onboardnya dan besarnya kapasitas RAM yang terpasang.
Satu hal lagi dalam VGA yang sangat penting adalah Primary VGA BIOS. Opsi ini terletak dalam menu Advanced à PCI Configuration, digunakan untuk memilih urutan deteksi dari VGA yang terpasang dalam sistem. Urutan tersebut diantaranya: PCI VGA Card, AGP VGA card, dan Onboard VGA. Jika VGA yang digunkan dalah Onboard maka set dengan Onboard VGA.
7)  Aktivasi komponen melalui sistem operasi
Untuk mengaktifkan komponen-komponen dalam sistem operasi harus dipersiapkan terlebih dahulu driver dari masing-masing komponen. Secara Umum untuk instalasi driver dari setiap komponen adalah  sama. Berikut aktifasi komponen dalam sistem opeprasi:
a)         klik kanan pada my computer --> properties
b)         komponen yang belum terinstall akan terlihat tanda peringatan, seperti gambar di bawah ini
 c)    klik kanan pada icon komponen tersebut selanjutnya klik update driver. Maka akan tampil keluaran seperti gambar di bawah ini.

d)         Pilih yang advanced untuk menentukan secara manual letak driver dari komponen.

e)   Jika driver yang diapasang sesuai, maka proses instalasi komponen telah selesai, selanjutnya
    komponen dapat digunkan. Sedangakan untuk komponen tertentu perlu dilakukan restart sistem.
Sumber: http://slowbutluxury.blogspot.com
Read More ->>